Hello...
Setelah beberapa hari tidak spend time di dpn laptop utk sekedar socialize or write a post in here , akhirnya memutuskan kembali untuk merangkai kata-kata menjadi sebuah post yang mungkin(semoga.Amin) berguna bagi yang membaca..
Hingga suatu sore,dimana sy memutuskan untuk pergi ke slh satu toko buku terkenal di Trans Studio Mall Makassar, Sekejap entah sy merasakan energi ingin sekali membeli buku salah satu motivator wanita terkenal yang berparas oriental itu,Merry Riana. Sy sudah sering melihat bukunya,mendengar ttg kabar seminarnya,sering mendapat broadcast message via BBM dr tmn yg jg menjual tiket seminarnya itu,menonton interviewnya di stasiun TV lokal dan mengagumi parasnya yang memang terlihat selalu tersenyum dan penuh semangat. Mungkin sekedar itu,tanpa ada yang benar-benar membekas dan memetik pelajaran baru bagi hidup sy. Kuputuskan untuk memebeli buku itu,berjudul "Mimpi Sejuta Dolar" by Alberthiene Endah..dengan menggunakan tabungan debitku di bank,karena saat itu uang cash yang kubawa tidak sebanyak utk membeli harga buku itu.
Suka membaca sebenarnya,tp sering bosan jg ketika menurut sy kurang menarik dan akhir dr bukunya akan mudah ditebak.
Ini menjadi buku motivasi milik sy yg pertama. Sebelumnya, buku-buku yg sy baca semua adalah milik almarhum ibunda (well,now she's my guardian angel from heaven above .*hug* ).
Buku-buku serupa seperti tentang mengelola keuangan jg pernah sy lahap, Robert Kiyosaki salah satu penulis perencanaan keuangan yang basic yg paling banyak sy baca (smpai comics dan "for Teens"nya).
Cover buku yang menarik dan rasanya seperti ini waktu yang tepat untuk membaca buku ini. "Akhirnya kubaca juga buku ini",pikirku smbil membuka lembaran pertama buku ini. Tidak jadi!! Buku itu langsung tertutup dan dengan cepat bagian belakang kubuka dengan rasa penasaran. Sy merasa lebih tertarik membaca Testimoni pada bagian belakang buku dan membaca biodata penulis terlebih dahulu. Lovely!! Puas hatiku membaca testimoni indah mereka tentang sosok yang digambarkan di buku ini,...
Bab demi bab kubaca hingga larut malam dan berlanjut di keesokan harinya...Pagi hari dimana harus berangkat ke kampus untuk memverifikasi pin dlm registrasi mahasiswa tingkat akhir. Maka,berangkatlah diriku dengan buku itu di tangan dan berkas-berkas yg kuperlukan di dlm tas selempang bermotif macan tutul favoritku. Sudah menjadi rutin berangkat menuju kampus dengan terlebih dahulu sy hrs berjalan kaki klr ke jalan Cendrawasih untuk mengambil angkutan kota mobil (di Jkt semacam metromini,mini van ; di Manado disebut mikrolet ,di Makassar : we called it "pete'-pete' " .hahahahaa..), rute ke kampus Universitas Hasanuddin (dan yg akan mengantar sy ke kampusku,hingga depan fakultas. Puji Tuhan, rmh sy tidak jauh dri arah rute rutin angkutan umum itu) .
Perjalanan yang memakan waktu 45 menit dr rmh sy yg ckup jauh jaraknya dgn kampus , memberikan waktu yg ckup banyak utk sy menghabiskan waktu membaca ini di dlm mobil angkutan. Sudah terbiasa dan keamanan sdh terjamin,maka sy mulai membacanya segera setelah duduk di dlm mobil. Rasanya tidak sabar melanjutkan penasaran sy mengenai kisah gadis bersemangat ini. Dimulailah perjalanan sy di atas mobil angkutan dan perjalanan sy di atas imajinasi sy ttg cerita dalam buku ini.Izinkan sy bercerita sdkit ttg diriku dan gadis itu.
Buku ini dimulai dengan kisah Merry dan suaminya yang saat itu kembali ke NTU Singapore (Nanyang Tech Spore) dengan mengendarai mobil sedan mewahnya dan alurpun mundur. Bagaimana bs ia mencapai semua pencapaian itu? Mundur bertahun-tahun lamanya hingga ke tahun Mei 1998 dimana Indonesia saat itu mengalami titik mengenaskan.Krisis moneter 1997, hingga tragedi Trisakti 1998 itu. Saat dimana setiap warga keturunan Tionghoa hanya berpikir keselamatan mereka di saat pergolakan masalah ekonomi,budaya,ras yang semuanya tercampur menjadi chaos dan membahayakan setiap warga Tionghoa. Lalu,kuhitung usiaku saat itu 8 thn ketika Mei 1998. Teringatku dengan kejadian itu sangat jelas .Sy msh di kls 3SD Mulia Bhakti ,berdomisili di Mks .Pengganyangan atas warga Tionghoa bagi kami wrga Makassar(Mks) juga berdampak serupa. Ketika saat itu terjadi pembakaran tmpt ibadah, pertokoan kawasan pecinan habis dijarah,dll. Mks yg jg memiliki wrga berketurunan yg ckup banyak dan tidak aman lagi itu,memaksa sy,adik dan spupu yg lain utk tdk pergi ke sekolah. Sekolah kami diliburkan demi keamanan. Bahkan sy diungsikan ke rmh keluarga dan hotel yg aman, dengan dikawal oleh mobil polisi milik teman opa sy. Kenangan sy saat itu,meneteskan air mata pertama sy di atas mobil angkutan umum....
Bab-bab selanjutnya,
Dikisahkan gadis 18 thn berjuang hidup dengan hanya 2 lembar roti tawar utk menahan lapar tiap hari. Ya,Merry Riana saat itu hrs bersekolah di Spore krn diungsikan oleh keluarga demi kslamatan. Kondisi financial mrk yg buruk setelah keluarnya ayah Merry dr bisnisnya,membuat orgtuanya hrs berutang pada bank utk meminjam 40.000dollar sebagai jaminan uang kuliah Merry di sana. Airmatapun menetes kembali di atas mobil ketika membaca bab dimana penulis mendeskripsikan latar belakang Merry yang ternyata beragama Katolik, anak pertama dan memiliki super fatihful mom. Penumpang yang lain berbalik padaku.Menoleh dengan mngkin sdkit mengeluarkan simpati mrk. Kulakukan adegan "menguap" (yang palsu) agar tampak bahwa airmata yg membasahi mataku akibat kantuk tak terkira. Mengapa sy merasa so connected dengan gadis yg diceritakan oleh sang penulis? diriku merasa sangat mirip dengannya. My mom,just like hers. Kusadari,airmata itu rupanya kerinduan akan sosok ibuku yg telah lama berpulang ke hadiratNya yg kekal. Setiap kata-kata mami yg sngat menentramkan dan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap jlnnya.
Dikisahkan gadis 18 thn berjuang hidup dengan hanya 2 lembar roti tawar utk menahan lapar tiap hari. Ya,Merry Riana saat itu hrs bersekolah di Spore krn diungsikan oleh keluarga demi kslamatan. Kondisi financial mrk yg buruk setelah keluarnya ayah Merry dr bisnisnya,membuat orgtuanya hrs berutang pada bank utk meminjam 40.000dollar sebagai jaminan uang kuliah Merry di sana. Airmatapun menetes kembali di atas mobil ketika membaca bab dimana penulis mendeskripsikan latar belakang Merry yang ternyata beragama Katolik, anak pertama dan memiliki super fatihful mom. Penumpang yang lain berbalik padaku.Menoleh dengan mngkin sdkit mengeluarkan simpati mrk. Kulakukan adegan "menguap" (yang palsu) agar tampak bahwa airmata yg membasahi mataku akibat kantuk tak terkira. Mengapa sy merasa so connected dengan gadis yg diceritakan oleh sang penulis? diriku merasa sangat mirip dengannya. My mom,just like hers. Kusadari,airmata itu rupanya kerinduan akan sosok ibuku yg telah lama berpulang ke hadiratNya yg kekal. Setiap kata-kata mami yg sngat menentramkan dan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap jlnnya.
my mom-with me (7y.o) |
Cerita dilanjutkan di saat Merry mulai bertemu Alva,suaminya. Bgm ia bertukar pikiran ttg hidup dan akhirnya berpacaran dan berpartner dalam bisnis,hingga sekarang. Digambarkan sosok Merry adalah seseorang yang suka bergerak,bertemu org banyak,baik mencapai target,dan sangat positif.Sangat mirip denganku..... Sosok Merry sendiri dari segi semangat positifnya dan personalitynya kembali menyentak hatiku. Mungkin ketika aku berada di posisinya aku tidak sehebat dia. Tapi,membaca bab demi bab buku ini, tidak henti hentinya muncul kemiripan diriku dan dirinya dalam berbagai sisi. Akan kulakukan hal yg sama,ketika tidak ada lagi uangku utk memenuhi kebutuhan hidup, yaitu bertahan tanpa harus menyusahkan orgtuaku. Tidak meminta kiriman dr orgtua. Hal ini pernah kulewati di saat aku juga menahan sesak ketika orgtua hanya memberiku uang jajan secukupnya,dan bersyukur. Tidak tega diriku utk meminta tambahan,walaupun di jaman skrg jumlah segitu sudah pasti tidaklah cukup.
Air mata kesekian menetes lagi di pipiku.....
Tiba-tiba sy tersadar,rupanya sy belum jg smpai di kampus....
Air mata kesekian menetes lagi di pipiku.....
Tiba-tiba sy tersadar,rupanya sy belum jg smpai di kampus....
Kulanjutkan kembali membaca............
Lalu,proses kehidupan dimulai untuk menggerus dan membentuk sosoknya. Perjalanan suksesnya ketika ia sangat berani meminta foto bersama Anthony Robbins saat sedang mengikuti seminar membuatku betul-betul melihat semangat "WOW".Sungguh luar biasa sosok ini..dan ketika uangnya hilang raib ditipu hasil bisnis,obat motivasinya adalah dgn membayangkan muka kedua orgtuanya dan percaya pada Tuhan Yesus..Persis seperti obatku..(obat ini kutulis di depan binder catatan kuliahku,dan foto keluargaku kusisipkan di binder juga,agar setiap rasa jenuh dan bosan melanda,asal kubuka saja catatan dan melihat foto itu.Lahirlah semangat baru kembali !!)
Tibalah driku di kampus.Tak hentinya berdoa dlm hati agar urusanku di kmpus bisa cepat selesai. Saat bertemu dgn salah satu dari empat sahabatku, dengan semangat aku merekomendasikan buku ini utk dibaca. Perjalanan pulang kulalui dgn membaca tahap demi tahap kejatuhan Merry dalam peruntungan mencoba bisnis dan bgm ia selalu belajar hal yg baru ketika ia jatuh,itu berarti ada perkembangan tanpa disdari membentuk mental dan tdk jatuh di kesalahan yang sama.Malam itu juga tanpa pikir panjang kuselesaikan buku itu setelah semua aktivitasku menyambut kepulangan adikku yg pulang dari pelatihan Bimbingan Khusus angkatan IX Komunitas Tritunggal Mahakudus selama 1 bulan di Cikanyere-Jakarta.
Air mataku menetes lagi di hari itu.
Doaku selama 1 bln terjawab,untuk bertemu dengan adikku kembali yg sngat kurindukan....
Terima kasih Tuhan..
Air mataku menetes lagi di hari itu.
Doaku selama 1 bln terjawab,untuk bertemu dengan adikku kembali yg sngat kurindukan....
Terima kasih Tuhan..
my one and only sister-me |
Dalam 2 hari,buku tebal (menurutku) itu habis juga kubaca. Rekor terbaru bagiku dan tidak ada penyesalan membeli buku ini. Membuka mataku betapa sangat berartinya setiap waktu dlm hidup. Bahwa kerja keras itu tidak sekejap dan betapa pentingnya memiliki iman akan Dia Yang Mahakuasa. Segera sy mengirim pesan kepada slh satu teman yg menjual tiket Seminar Merry Riana ,15 September 2012 mendatang untuk membeli tiketnya . Saya harus datang!!! Kabar baiknya tiketnya juga on sale 40% .Segera juga sy men-download her e-book "Dare to Dream Big" free from her website (just submit ur email at her website : merryriana.com and it will send directly to ur email adress soon !! )
Saat ini,kubuka laptop menulis sepenggal cerita hidupku siap dibagi utk yang ingin membaca dan bersiap bermimpi besar seperti yg Merry lakukan. Bukan suatu kebetulan Tuhan menciptakan begitu banyak kesamaan antara diriku dengannya,kuyakini itu. Saat ini berada pada titik menyusun tugas akhir, kuakui sedang berada pada masa kendur (dlm buku itu,Alva selalu berkata :"jangan kendur!!" kepada Merry ketika rasanya ia sudah capai dan patah semangat). Rasa malas menjadi lawan terbesarku.Semoga sy bs menjadi sepertimu suatu saat,Amin....
Terima kasih Tuhan,mengizinkanku menggesek kartu debitku saat itu untuk membeli pengalaman hidup terbang dalam kisah ini yang sekarang memecutku untuk maju dalam hidupku jangka pendek dan panjang dan bermimpi merealitakan kebahagiaan bagi kedua orgtua. .
terima kasih Tuhan untuk semua yang Engkau bentuk bagiku....
terima kasih Bunda Maria untuk setiap pelukanMu dalam setiap doa-doa yang kami panjatkan untuk PutraMu dan kepadaMu...
terima kasih cece Merry Riana.yang berhasil membagi cerita pribadi ini dan membuka kembali mataku akan diriku yang "bisa" ini...
terima kasih kak Alberthiene Endah,sang penulis yang meramu kata-kata sangat nikmat untuk diolah dalam buku ini....
dan terima kasih my lovely family,for being my motivation to fulfilled my dream..
dan terima kasih my lovely family,for being my motivation to fulfilled my dream..
XOXO,
buku ini sangat direkomendasikan kepada semua pembaca,yang ingin mencicipi kisah sukses seorang anak manusia melampaui batas-batas pikiran dan kemanusiaan kita.
Semoga tidak ada halangan ,dan sy akan menghadiri seminar beliau tanggal 15 September 2012
(of course more post are coming soon)
Semoga tidak ada halangan ,dan sy akan menghadiri seminar beliau tanggal 15 September 2012
(of course more post are coming soon)
Enjoy guys !!!
God Bless You...
No comments:
Post a Comment